BODYKU YANG SUPER HOT ENAK DIPERKOSA DENGAN SANGAT NIKMAT

BODYKU YANG SUPER HOT ENAK DIPERKOSA DENGAN SANGAT NIKMAT

BODYKU YANG SUPER HOT ENAK DIPERKOSA DENGAN SANGAT NIKMAT, Hasrat-Bispak65 Lebih dari pada tiga tahun saya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, majikanku ini tersohor kaya dan baik ditambah lagi ia merupakan kades dan dihormati oleh penduduknya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, waktu bekerja di sini saya rasakan nikmat tak nikmatnya jadi pembantu, serta momen sepanjang tinggal di sini saya pernah disetubuhi.


Malam itu amat panas sekali saya pengin tidur saja sulit selanjutnya saya bukalah jendela kamarku biar anginnya masuk ke kamarku serta saya ganti busana dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur lelap. Yang membikin saya kebingungan pada saat itu saya malahan punya mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.


Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia membukukanngiku serta memegangku tanpa ada pakain dan telanjang keseluruhan, meski umurnya yang udah tua tetapi tubuhnya itu yang kekar seperti orang umumnya fitnes, beliau miliki tubuh yang kekar dan berotot.


Dan yang membuatku geli yakni buah terong yang menggantung cantik di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku serta langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.


Entahlah mengapa belaian Pak Aris berasa demikian riil, seperti bukannya dalam mimpi. Sampai saat bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak dan pelan-pelan terpelihara dari tidurku. Tapi begitu terperanjatnya saya saat mengenali apa yang sesungguhnya terjadi.


Rupanya apa yang saya rasakan barusan tidak hanya mimpi. Di mukaku nyatanya sungguh-sungguh ada figure Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak melakukan? Saya menggerakkan badan Pak Aris kuat-kuat maka dari itu ia terjengkang ke belakang.


Selekasnya saya tutupi badanku yang nyatanya  hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Telah lama saya mengubur gairahku padamu! Kembali Pak Aris coba merangkul badanku. Tapi kembali saya memajukan badannya kuat-kuat ke belakang.


Pergi! Gertakku.Atau saya bakal teriak!Silakan teriak! Sia-sia saja kamu teriak. Sebab tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung buat berlibur! Jadi bertambah baik kamu patuhi saja hasratku!Pak Aris tersenyum sinis.


Saya lebih ketakutan sewaktu Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari tempat tidur serta coba lari menjurus pintu dengan keadaan telanjang. Tapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.


Secara sekejap, dia menangkapku dari belakang serta menekankan badanku menjurus dinding. Ke-2  tangannya mencekram kuat lenganku ke atas tembok, sementara itu ke-2  kakinya menggembok kakiku hingga saya sukar untuk bergerak.


Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris memanglah jauh makin kuat diperbandingkan tenagaku yang cuma seorang wanita. Lebih kuat saya meronta, lebih kuat cengkraman Pak Aris di Badanku.


Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis ke Pak Aris. Tapi buang waktu saja. Beliau tidak dengarkan perkataanku. Sampai dengan liar Pak Aris menikamiku dengan ciuaman mautnya.


Lambat-laun tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya tidak dapat melakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya kerjakan sekedar pasrah dan ikuti peraturan mainnya Pak Aris.Perlahan genggaman Pak Aris mulai mengendor.


Perbuatannya yang sebelumnya kasar mulai melunak serta beralih menjadi halus. Sampai saya akan masuk dalam bermainnya waktu secara lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.


Saat itu kakiku berasa lemas serta loyo. Saya tidak kuat kembali menyokong berat tubuhku sendiri, maka saya mulai terkulai. Tetapi dengan gesit, Pak Aris lekas tangkap badanku, membawanya lalu membawaku ke atas dipan.


Sejenak terpikir di muka Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Selanjutnya secara lembut dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak mampu untuk menampiknya. Sampai ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalasnya lumatannya itu.


Nach, demikian donk Lis! Jika seperti ini kan lebih sedap! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, kemungkinan lebih bagus saya mengikuti bapak dari mula barusan. Bahkan, telah lama pula saya tak memperoleh sentuhan lelaki.


Kembali Pak Aris tersenyum suka.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya hanya terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok teganya bapak coba menyetubuhi saya.


BODYKU YANG SUPER HOT ENAK DIPERKOSA DENGAN SANGAT NIKMAT


Namun, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya telah jadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai merembet lewat leherku selanjutnya turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka dari itu mengundang kesan khusus yang makin membuatku ibaratnya terbang ke angkasa.


Kecupan serta jilatan Pak Aris selalu bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Tidak boleh siksa saya seperti berikut! rengekku.Pak Aris tak mempedulikan ucapanku.


Malah dia malahan menyibakkan rumput-rumput liar yang menghambat pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang menyebar. Oh, benar-benar memikat.


Laksana sekuntum mawar merah yang sedang merekah pada pagi hari. Nyata kamu menjaganya secara baik. Oh, Lis! Saya senang sekali dengan memiaw yang semacam ini!Perlahan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.


Berasa kasar, memang. Tetapi nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya telah tidak tahan kembali. Saya lagi mengemis ke Pak Aris. Tapi ia terus permainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari ide lain.


Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sembari mencari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tak sulit buatku untuk mendapati buah terong sebesar itu. Secara halus serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris disertai dengan pijatan-pijatan yang membikin beliau merem terbuka.


Perlahan-lahan saya memandu kont*lnya ketujuan memiawku yang telah basah. Tapi dengan nakal, Pak Aris cuman tempelkan serta menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.


Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa sangat nikmat. Belumlah sempat saya rasakan yang seperti berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya telah tidak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya telah tak dapat tahan ditangani begitu.


Perlahan-lahan saya meningkatkan bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang telah ngaceng. Setelah itu saya mendesak bokong Pak Aris ke bawah biar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Setubuhi,Narasi Cabul setubuhi,Cerit ngentot Cabuli,Narasi Porno gagahi,Narasi Hot Gagahi,Cabuli Kenikmatan


Aaarrrghhh! saya menjerit kecil sewaktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Mulanya berasa geret dan perih, sebab ukuran k*ntol Pak Aris betul-betul besar dan panjang kalau dibanding dengan punya suamiku.


Akan tetapi selesai buah terong itu tertancap sejenak dalam lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti menjadi  rasa nikmat.Perlahan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.


Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Mari, Lis!Goyangkan  pan..tatmu! Ooohhh!Saya mengikuti kata Pak Aris. Kucoba untuk mengikut irama serta beberapa gerakan nikmat yang tengah dilakukan Pak Aris.


Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris nampak demikian nikmati permainan kami.


Kusaksikan parasnya menengadah dengan mata terpejam, seakan menjiwai sedotan dari vaginaku. Kadangkala dari bibirnya kedengar lenguhan dan desisan kesenangan.Aku juga pula nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.


Sampai saya merengkuh badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan gak mau stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dada sektor Pak Aris yang dengan bulu halus nampak berkilau karena basah oleh keringat.


Saya tak menduga, rupanya di umurnya yang capai 1/2 masa itu, Pak Aris masih punyai stamina yang sempurna. Sampai saya kerepotan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.


Sampai selanjutnya saya merasai ada suatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tak kuat kembali membatasi suatu yang menyudutkan keluar dalam rahimku.


Akan tetapi Pak Aris masih mengayunkan kont*lnya masuk-keluar serta menusuk-nusuk goa darbaku. Dan sekejap selanjutnya, saya pula merasai tangkai k*ntol Pak Aris mulai nyut-nyutan di dalam vaginaku.


Hingga akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun setelah itu jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya terlihat terengah dan dilihat kecapean.


Oh, Pak Aris! Bapak memang sungguh-sungguh dahsyat. Udah lama saya tak merasai nikmat sebagai berikut. Terima kasih ya Pak! Saya memegang badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada area Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya disetubuhi itu tidak selama-lamanya tidak nikmat. Ini kali malahan saya menginginkannya kembali.

Post a Comment

Previous Post Next Post